Teko Hijau

Yunita Tri Muliawati

Aku menyebut diriku sebagai Tatakan Gelas/ Piring. Jangan dilihat bagaimana posisinya atau dari namanya.
Tatakan Gelas/ Piring memberi kehormatan tersendiri untuk pemakainya yang memperindah gelas atau piring supaya terlihat lebih lengkap.
Itulah saya, tak masalah menjadi alas selagi bisa memberi pandangan yang positif bagi yang melihatnya.

Facebook

Shifa Fauziah Fitriani

Aku menyebut diriku sebagai Kantung Teh. Tak peduli meski berakhir menjadi limbah, aku rela melebur bersama air untuk menghadirkan sebuah perubahan.
Aku datang membawa sekantung harapan, menuju masa depan yang lebih berwarna.
Come with Joyful, bring pleasure and colouring your life.

Facebook

Twitter

Instagram

Ridho Epo Pratama

Aku menyebut diriku sebagai Nampan. Nampan adalah peralatan dapur yang biasa digunakan oleh banyak orang, siapa yang tidak kenal dengan ku?? Bahkan disetiap rumah pun aku pasti ada di rak dapur mereka.
Kegunaan ku adalah membantu manusia untuk dapat membawa makanan ataupun minuman dalam jumlah banyak, kalau dulu manusia memindahkan gelas dari dapur ke meja harus satu satu, tapi semenjak ada aku, mereka bisa membawa sekali lima gelas loh.
Wadah ku kecil, tapi aku bisa membawa banyak, karena penyusunan, penataan, dan pengaturan dilakukan sedemikian rupa agar ak bisa muat banyak.
Aku adalah wadah yang digunakan oleh manusia untuk mengatur teko, cangkir dan piring dapat masuk kedalam 1 wadah yg kecil ini.
Model ku juga banyak, mulai dari yang berasal dari plastik, besi, hingga melamin..
Namun, ketiganya melalui 1 proses yang sama yaitu peleburan, pengolahan, dan quality control, ini dilakukan agar aku dapat menjadi Nampan yang berkualitas, tidak mudah pecah dan tahan lama, agar ak bisa membantu manusia, bukan hanya 1 manusia tapi semua manusia di bumi ini, karena aku hadir untuk memudahkan dalam kesulitan mereka

Facebook

Jumat, 07 Oktober 2016

Helloo sobat Blogger, apa kabar hari ini ? Udah lama gak posting yaa ^_^ Semoga selalu dalam keadaan sehat ya :D

Udah lama ngubek-ngubek tentang MikroTik dan sampe beli bukunya, tapi belum dapet apa yang di maksud. Akhirnya saya mutusin untuk cari tempat training yang harganya terjangkau dan berkualitas ditambah dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari Bekasi.

Setelah beberapa hari saya cari - cari di Internet, Alhamdulillah saya dapat tempat yang bener - bener terjangkau dan ga jauh dari Bekasi. Yup, namanya IDN (ID-Networkers), dari Bekasi saya berangkat jam 06.00 pagi naik taksi, karena cuacanya gerimis dan kalo ngeteng juga ribet karna banyak bawaannya dan berat lagi. Sampe Stasiun Bekasi jam 06.15 dan Alhamdulillah dapet gerbong yang kosong. Hmm, Saya transit di Manggarai dan Tanah Abang dan turun di Stasiun Palmerah, sampe sana jam 08.00 . Langsung cari Ojek, dan nunjukin alamat IDN ke tukang ojeknya. Muter-muter nyari alamat IDN dan Alhamdulillah ketemu juga.

Training mulai jam 09.00 dengan Trainer yang udah pengalaman banget di Bidang ISP dan Device MikroTik. Namanya Mas Rofiq , disana juga saya kenalan dengan 1 kelas namanya Fajri, Andar, Irfan, Adi dan Sigit. Mereka semua udah cocok jadi bapak - bapak sebenernya. Hahaha ..

Training hari pertama selesai jam 5 sore, karena niat dari awal mau nginep ya saya ga pulang ke bekasi. Malam pertama di IDN, di sambut dengan para calon CCIE Cert yang presentasi sampai pagi. Luar biasa, berkumpul dengan orang - orang yang sehobby di bidang jaringan.

Hari kedua, kita yang training MikroTik pindah tempat ke Ruang Training satu lagi. Lokasinya ga jauh dari tempat training pertama. Malam kedua, saya di temani oleh Fajri dan kita banyak ngobrol soal keseharian.

Hari ketiga di IDN atau hari terakhir untuk training Mikrotik Part 1 kita menghabiskan materi sampai jam setengah 5. Dan persiapan untuk ujian. Alhamdulillah saya lulus ujiannya.